1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang sangat pesat di era globalisasi saat ini telah memberikan banayk manfaat dalam kemajuan diberbagai aspek sosial. Penggunaan teknologi oleh manusia dalam membantu menyelesaikan pekerjaan merupakan hal yang menjadi keharusan dalam kehidupan. Perkembangan pada Sumber Daya Manusia (SDM).
Manusia sebagai pengguna teknologi yang harus mampu memanfaatkan teknologi yang ada saat ini, maupun perkembangan teknologi tersebut selanjutnya. Adaptasi manusia dengan teknologi baru yang telah berkembang wajib untuk dilakukan melalui pendidikan. Hal ini dilakukan agar generasi penerus tidak tertinggal dalam hal teknologi baru. Dengan teknologi dan pendidikan mampu berkembang bersama seiring dengan adanya generasi baru sebagai penerus generasi lama. Beberapa cara adapatasi tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk sistem informasi inventory.
PT.Yoshiakwa Electronics Bintan yang didirika pada tahun 1997, yang beralamat di Jln.Teratai lot 18, Bintan Industrial Estate, lobam dan bergerak dibidang pembuatan bola lampu dan chip. Sebagai perusahaan electronics, PT.Yoshikawa Electronics Bintan selalu melakukan pengawasan dan pencatatan terhadap barang persediaan. Pengolahan data-data gudang pada PT.Yoshikawa Electronics Bintan sampai saat ini masih dengan cara manual seperti pencatatan informasi pada persediaan barang dengan buku dan pencatatan laporan yang semua masih dengan cara manual. Untuk mendapatkan data yang diinginkan harus mencari satu persatu buku yang telah di simpan.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat di era globalisasi saat ini telah memberikan banayk manfaat dalam kemajuan diberbagai aspek sosial. Penggunaan teknologi oleh manusia dalam membantu menyelesaikan pekerjaan merupakan hal yang menjadi keharusan dalam kehidupan. Perkembangan pada Sumber Daya Manusia (SDM).
Manusia sebagai pengguna teknologi yang harus mampu memanfaatkan teknologi yang ada saat ini, maupun perkembangan teknologi tersebut selanjutnya. Adaptasi manusia dengan teknologi baru yang telah berkembang wajib untuk dilakukan melalui pendidikan. Hal ini dilakukan agar generasi penerus tidak tertinggal dalam hal teknologi baru. Dengan teknologi dan pendidikan mampu berkembang bersama seiring dengan adanya generasi baru sebagai penerus generasi lama. Beberapa cara adapatasi tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk sistem informasi inventory.
PT.Yoshiakwa Electronics Bintan yang didirika pada tahun 1997, yang beralamat di Jln.Teratai lot 18, Bintan Industrial Estate, lobam dan bergerak dibidang pembuatan bola lampu dan chip. Sebagai perusahaan electronics, PT.Yoshikawa Electronics Bintan selalu melakukan pengawasan dan pencatatan terhadap barang persediaan. Pengolahan data-data gudang pada PT.Yoshikawa Electronics Bintan sampai saat ini masih dengan cara manual seperti pencatatan informasi pada persediaan barang dengan buku dan pencatatan laporan yang semua masih dengan cara manual. Untuk mendapatkan data yang diinginkan harus mencari satu persatu buku yang telah di simpan.
Maka dari itu, penulis bermaksud merancang sistem dengan tujuan membantu dan mempermudah karyawan dan manajemen dalam memproses inventory bahan baku perusahaan dengan melakukan penelitian yang berjudul “SISTEM INFORMASI INVENTORY GUDANG UNTUK MENGONTROL PERSEDIAAN MATERIAL DI PT.YOSHIKAWA ELECTRONICS BINTAN ”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diambil identifikasi masalah
sebagi berikut;
1. Pengolahan data persediaan material perusahaan rata-rata masih manual sehingga memerlukan waktu yang panjang dalam penginputan persedianbarang.
2. Untuk menentukan persedian material yang masih dilakukan perhitungan secara manual sehingga data yang tersimpan tidak efektif.
3. Pembuatan laporan persedian material masih dilakukan secara terpisah.
4. Pencarian data persedian material membutuhkan waktu yang lama dalam
proses pencarian
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diambil identifikasi masalah
sebagi berikut;
1. Pengolahan data persediaan material perusahaan rata-rata masih manual sehingga memerlukan waktu yang panjang dalam penginputan persedianbarang.
2. Untuk menentukan persedian material yang masih dilakukan perhitungan secara manual sehingga data yang tersimpan tidak efektif.
3. Pembuatan laporan persedian material masih dilakukan secara terpisah.
4. Pencarian data persedian material membutuhkan waktu yang lama dalam
proses pencarian
1.3 Batasan Masalah
Mengingat banyaknya data persedian yang perlu diolah dalam suatu perusahaan yang bergerak dbidang electronics, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas dalam proposal ini. Batasan masalah yang akan penulis bahas adalah sebagai berikut:
1. Pengolahan data persedian material
2. Pembuatan laporan persediaan material perbulan
3. Pemberitahuan saat barang 3 hari menjelang Kadarluwasa
Mengingat banyaknya data persedian yang perlu diolah dalam suatu perusahaan yang bergerak dbidang electronics, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas dalam proposal ini. Batasan masalah yang akan penulis bahas adalah sebagai berikut:
1. Pengolahan data persedian material
2. Pembuatan laporan persediaan material perbulan
3. Pemberitahuan saat barang 3 hari menjelang Kadarluwasa
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk merancang suatu aplikasi sistem informasi inventory. Tujuan dari peneletian ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan dalam proses persedian bahan material perusahaan.
2. Memudahkan karyawan dan manajemen dalam melakukan pengontrolan persediaan barang
3. Dapat membantu untuk perencanaan persediaan material yang akan datang.
Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk merancang suatu aplikasi sistem informasi inventory. Tujuan dari peneletian ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan dalam proses persedian bahan material perusahaan.
2. Memudahkan karyawan dan manajemen dalam melakukan pengontrolan persediaan barang
3. Dapat membantu untuk perencanaan persediaan material yang akan datang.
1.5 Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian merupakan ilmu untuk memecahkan suatu masalah pada skripsi dan suatu teknik atau cara untuk mengumpulkan data atau fakta yang nantinya akan dipelajari sebagai bahan untuk di analisis serta digunakan untuk memudahkan pencarian dan pemecahan suatu masalah.
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Metodologi Penelitian merupakan ilmu untuk memecahkan suatu masalah pada skripsi dan suatu teknik atau cara untuk mengumpulkan data atau fakta yang nantinya akan dipelajari sebagai bahan untuk di analisis serta digunakan untuk memudahkan pencarian dan pemecahan suatu masalah.
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Dalam sistem pengumpulan data, digunakan metode studi khusus karena dasar pembahasan dalam penelitian tersebut adalah tersedianya data-data atau keterangan-keterangan yang memadai sehingga dapat secara langsung data terrsebut dapat diambil oleh para penyusun skripsi. Dari data dan keterangan yang telah diperoleh dari sumber-sumber yang berasal dari:
1. Studi pusaka
Untuk memenuhi konsep dasar yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dilakukan dengan teknik pengumpulan data dan informasi dengan cara mempelajari literature-literature dan buku-buku yang berhubungan dengan penulisan skripsi.
1. Studi pusaka
Untuk memenuhi konsep dasar yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dilakukan dengan teknik pengumpulan data dan informasi dengan cara mempelajari literature-literature dan buku-buku yang berhubungan dengan penulisan skripsi.
2. Studi Lapangan
Studi kelapangan dilakukan dengan melibatkan restoran secara langsung Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data dan keterangan yang relevan dan akurat mengenai masalah yang diteliti.
Studi kelapangan dilakukan dengan melibatkan restoran secara langsung Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data dan keterangan yang relevan dan akurat mengenai masalah yang diteliti.
1.5.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam membangun sistem informasi penggajian ini menggunakan metode waterfall (pendekatan terstruktur) yang menyarankan pengembangan sistem secara sistematik yang berurutan yang terdiri dari beberapa tahap kegiatan.Berikut ini adalah Metode Waterfal:
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam membangun sistem informasi penggajian ini menggunakan metode waterfall (pendekatan terstruktur) yang menyarankan pengembangan sistem secara sistematik yang berurutan yang terdiri dari beberapa tahap kegiatan.Berikut ini adalah Metode Waterfal:
Keterangan:
a. Perencanaan
Tahap dimana melakukan pengumpulan data dan menentukan kebutuhankebutuhan bagi seluruh elemen-elemen sistem.
b. Analisis
Tahap analisis adalah tahap pengumpulan seluruh kebutuhan elemen di tingkat perangkat lunak (requirement analysis). Sehingga dapat ditentukan data ( informasi yang saling terkait ), fungsi, proses dan prosedur yang diperlukan beserta untuk kerjanya, dan antarmuka. Hasil akhir dari tahap analisis adalah mendapatkan seluruh spesifikasi kebutuhan perangkat lunak.
c. Perancangan
Tahap ini merupakan tahap untuk menerjemahkan seluruh spesifikasi perangkat lunak yang telah didapat pada tahap analisis ke dalam bentuk arsitektur perangkat lunak yang memiliki karakteristik mudah dimengerti dan tidak sulit untuk diimplementasikan.
d. Implementasi
Tahap implementasi ini adalah tahap penerjemahan suatu desain kedalam bahasa pemrograman yang sesuai dengan yang dbutuhkan dan digunakan.
e. Pemrograman
Adalah proses penerjemahan data atau pemecahan ke dalam baris-baris kode program yang dapat dimengerti oleh mesin ( komputer ).
f. Pengujian
Tahap pengujian digunakan untuk memeriksa apakah perangkat lunak yang dibuat sudah dengan spesifikasinya atau tidak. Pengujian juga berguna untuk mengetahui apakah hasil implementasi telah bebas dari kesalahan program, baik kesalahan logika maupun kesalahan sintaks. Tahap pengujian dilakukan pada setiap modul. Sehingga jika modul tidak bermasalah dan lulus uji, maka seluruh modul telah selesai diuji akan diintegrasikan dan dikompilasi sehingga meembentuk suatu perangkat lunak yang utuh.
g. Pemeliharaan
Tahap ini ditandai oleh penyerahan perangkat lunak kepada pemesan perangkat lunak, untuk kemudian dioperasikan oleh pemiliknya. Suatu kesalahan atau kegagalan dalam pelaksanaan fungsi mungkin saja terjadi pada masa operasional sehari-hari. Dan mungkin saja pemilik aplikasi meminta peningkatan kemampuan perangakat lunaknya pada tahap pengembangan lebih lanjut. Dengan demikian, kedua faktor ini menyebabkan perlunya perangakat lunak dipelihara dari waktu ke waktu.
a. Perencanaan
Tahap dimana melakukan pengumpulan data dan menentukan kebutuhankebutuhan bagi seluruh elemen-elemen sistem.
b. Analisis
Tahap analisis adalah tahap pengumpulan seluruh kebutuhan elemen di tingkat perangkat lunak (requirement analysis). Sehingga dapat ditentukan data ( informasi yang saling terkait ), fungsi, proses dan prosedur yang diperlukan beserta untuk kerjanya, dan antarmuka. Hasil akhir dari tahap analisis adalah mendapatkan seluruh spesifikasi kebutuhan perangkat lunak.
c. Perancangan
Tahap ini merupakan tahap untuk menerjemahkan seluruh spesifikasi perangkat lunak yang telah didapat pada tahap analisis ke dalam bentuk arsitektur perangkat lunak yang memiliki karakteristik mudah dimengerti dan tidak sulit untuk diimplementasikan.
d. Implementasi
Tahap implementasi ini adalah tahap penerjemahan suatu desain kedalam bahasa pemrograman yang sesuai dengan yang dbutuhkan dan digunakan.
e. Pemrograman
Adalah proses penerjemahan data atau pemecahan ke dalam baris-baris kode program yang dapat dimengerti oleh mesin ( komputer ).
f. Pengujian
Tahap pengujian digunakan untuk memeriksa apakah perangkat lunak yang dibuat sudah dengan spesifikasinya atau tidak. Pengujian juga berguna untuk mengetahui apakah hasil implementasi telah bebas dari kesalahan program, baik kesalahan logika maupun kesalahan sintaks. Tahap pengujian dilakukan pada setiap modul. Sehingga jika modul tidak bermasalah dan lulus uji, maka seluruh modul telah selesai diuji akan diintegrasikan dan dikompilasi sehingga meembentuk suatu perangkat lunak yang utuh.
g. Pemeliharaan
Tahap ini ditandai oleh penyerahan perangkat lunak kepada pemesan perangkat lunak, untuk kemudian dioperasikan oleh pemiliknya. Suatu kesalahan atau kegagalan dalam pelaksanaan fungsi mungkin saja terjadi pada masa operasional sehari-hari. Dan mungkin saja pemilik aplikasi meminta peningkatan kemampuan perangakat lunaknya pada tahap pengembangan lebih lanjut. Dengan demikian, kedua faktor ini menyebabkan perlunya perangakat lunak dipelihara dari waktu ke waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar